Penulis adalah lulusan dari sekolah teologi yang memiliki kerinduan untuk menulis dan berbagi.

Friday, 16 September 2016

KOTBAH Ibrani 2:10-18



 Ibrani 2:10-18
Tema  : Penderitaan Membawa Keselamatan
Penderitaan sering sekali menerpa kehidupan orang Kristen. Baik itu didalam keluarga, diri sendiri maupun masyarakat. Tetapi didalam penderitaan ini kita lupa bahwa penderitaan ini membawa kita kedalam keselamatan. Yang dimana Yesus mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia, dan ia mau sama dengan manusia bahkan dia dikatakan lebih rendah daripada malaikat-malaikat. Yang menjadi persoalan bagi kita manusia, apakah kita mau lebih rendah daripada saudara-saudara kita? kita akan melihat beberapa poin yang harus dibahas.
A.                Pemberitaan Tuhan dengan pujian-pujian
            Dalam Ayat 10, menjelaskan tentang penderitaan yang dialami boleh saja dikatakan bersamaan dengan ucapan syukur. Ucapan syukur dapat dilakukan dengan menaikkan pujian. Alasan ucapan syukur dan pujian adalah:
-          Allah yang membawa banyak orang kepada Kemuliaan. Untuk membawa manusia yang penuh dosa masuk kedalam kemuliaan yang sebenarnya telah dihilangkan, tanpa ditemukan kembali, maka Allah menyediakan bagi manusia seorang Juruselamat (Yes 53:12; Mrk 10:45)
-          Menyempurnakan Yesus melalui kematian-Nya, agar menjadi Juruselamat manusia.
-          Yesus yang meminpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Yesus adalah kepala dari persekutuan yang diselamatkan, yaitu mereka percaya kepada Kristus (Yoh 17:2).

B.                 Sebab Ia yang Menguduskan  dan  Mereka Yang Dikuduskan.
Dalam Ayat 11 dikatakan: sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan. Ia datang kedunia untuk menguduskan orang yang berdosa. Karena pada hakekatnya bahwa Yesus itu adalah Kudus sehingga hanya Dia yang mampu menguduskan manusia. Dalam (Kejadian 3): jelas dikatakan bahwa dari situlah awalnya manusia jatuh kedalam dosa. Dan pada saat itulah manusia mulai menderita karena manusia melakukan dosa. Oleh karena itu maka Allah memberikan kepada manusia Juru selamat yaitu Yesus Kristus agar semua yang berdosa akan dikuduskan oleh-Nya. Dalam ayat ini juga mengatakan bahwa mereka semua berasal dari satu, inilah sebabnya Dia tidak malu menyebut mereka saudara-Nya, bukan hanya sebatas saudara bahkan lebih dari itu.
Dalam kemanusiaan-Nya Yesus kesetaraan orang-orang yang percaya yakni yang telah dikuduskan dengan yang menguduskan. Yang dimana semuannya itu berasal dari satu, yaitu Allah Bapa yang di Sorga Khalik langit dan bumi. Hingga saat ini, semua pengikut Yesus pasti pernah mengalami berbagai hambatan, tantangan, dan rintangan yang sering sampai kepada penderitaan. Dalam hal inilah yesus mengingatkan semua anak-anak-Nya ketika menghadapi berbagai pergumulan tersebut datang dan dihadapi bersama-sama dengan Yesus, karena bersama Yesus pasti ada solusi. Orang yang tidak mampu memaknai penderitaan dalam kehidupannya termasusk kepada manusia yang hidup tanpa makna, hampa, gersang, merasa tidak memiliki tujuan hidup, bosan dan apatis. Sebagai orang yang telah diselamatkan melalui penderitaan Yesus, sebenarnya diberikan kemampuan kepada kita untuk memaknai hidup dalam penderitaan dengan hubungan yang dekat, akrab bahkan menyatu dengan Yesus, sehingga apapun yang terjadi bagi kita tidak pernah dihadapi sendiri tetapi selalu bersama-sama dengan Dia.
C.                Yesus memusnahkan Iblis
Karena mereka yang akan ditebus oleh Kristus adalah darah dan daging (maksudnya: manusia), Yesus juga harus menjadi darah dan daging. Karena hanya sebagai manusia yang sejati yang dapat memenuhi syarat untuk menyelamatkan umat manusia dari kuasa iblis. Kristus mati untuk menghancurkan kuasa iblis atas orang-orang percaya (bd. 1 Yoh 3:8) serta membebaskan mereka dari ketakutan akan kematian (Why 1:18) dan menjanjikan hidup kekal bersama Allah (Yoh 17:3). Oleh sebab itu, orang-orang yang Ia sebut anak itu adalah makhluk manusia yang dapat mati, maka Yesus sendiri menjadi sama dengan mereka dan hidup dalam keadaan manusia. Ia berbuat seperti itu, supaya dengan kematian-Nya Ia dapat menghancurkan iblis yang menguasai kematian.  
D.                Disamakan dengan manusia/ belas kasihan/ setia/ mendamaikan dosa seluruh             bangsa.
Ayat 16-18. Didalam Ayat ini yang menjadi pokok utama adalah Pelayanan Kristus selaku Imam Besar. Didalam jabatan ini kembali yang dilihat adalah keadaan Yesus sebagai manusia. Dia melayani dan memberikan pertolongan kepada manusia dengan cara disamakan kepada saudara-saudara-Nya. Hal ini dapat Ia lakukan sebagai saudara sulung dan pemimpin keselamatan mereka. Sifat menolong dalam fungsi sebagai Imam Besar adalah Belas kasihan (eleemon) dan setia (pistos). Terhadap manusia Kristus penuh belas kasihan, terhadap Allah Dia setia. Sesungguhnya, Kemurahan dan Kebenaran bersatu didalam diri-Nya. Kesetian-Nya tampak didalam teguh-Nya ketika mengalami pencobaan yang merupakan bagian dari penderitaan-Nya. Kini Dia dapat memberi pertolongan kepada semua orang yang dicobai, sebab Dia lebih dulu dicobai dan selaku kita manusia Dia mengetahui segala kebutuhan kita dan Dia adalah Allah yang mampu mendamaikan seluruh Bangsa (1 Yoh 2:2,  4:10).
                                                            Refleksi
            Yang menjadi Refleksi bagi kita adalah yang dimana penderitaan itu datangnya dari manusia, karena manusia lah penyebab penderitaan itu. Penderitaan ini muncul ketika Adam dan Hawa melanggar perintah dari Allah. Tetapi Allah itu maha kasih dan penyayang, sehingga Dia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Bahkan  Dia harus setara   dengan manusia, padahal Yesus adalah orang yang sempurna dan tidak bercela, tetapi demi Anak-Nya yang dia kasihi Dia mampu menjadi sama dengan manusia, karena manusia itu adalah darah dan daging, maka Yesus harus sama dengan dara dan daging (sama dengan manusia). dalam hal inilah yesus harus menderita dan harus menguduskan orang yang berdosa, oleh karena itu penderitaan yang kita alami pada saat ini awal dari keselamatan kita. Karena siapa yang tidak pernah mengalami penderitaan maka tidak hidup, dan tidak tau arah tujuan hidupnya. Maka dari itu kita harus mengatakan keapada penderitaan selamat datang didalam hidupku.

No comments:

Post a Comment