2 Korintus 6:1-13
Berpegang
Teguh Kepada Kristus
I.
Pengantar
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), maka
tidak menutup kemungkinan semakin berkembangnya juga tantangan iman yang harus
di selesaikan lewat iman Kristen. Pertanyaan mendasar sebenarnya yang harus dijawab
dalam perkembangan zaman ini adalah apakah ditengah-tengah berkembangnya zaman
maka iman percaya kita juga semakin berkembang atau semakin teguh terhadap-Nya?
Ketika iman kita tidak berkembang sebagaimana tantangan zaman yang semakin berkembang
maka kita akan sulit dalam menghadapi atau menjalani perkembangan iman kita
sendiri. Kita akan sama halnya dengan yang dialami oleh jemaat/orang-orang di
Korintus. Yang dimana dalam kehidupan orang Korintus ketika Paulus menyampaikan
suratnya bahwa jemaat di Korintus hidup dalam keduniawian dan lebih
mementingkan kenikmatan-kenikmatan perkembangan zaman itu dibandingkan
kerohanian mereka (1 Kor 6:12-20). Sehingga Paulus dalam suratnya yang kedua
terhadap jemaat di Korintus mengingatkan dengan tegas terhadap mereka agar
kiranya mereka jemaat-jemaat yang sudah menerima injil sebelumnya atau ketika
kunjungan yang pertama hendaknya memahami bagaimana kerja keras yang dilakukan
oleh paulus dan agar mereka menjadi teman sekerja Rasul Paulus dalam
mempersaksikan Kristus.
II.
Penjelasan
Nats
Ayat
1-2
Dalam
ayat ini dapat kita perhatikan bagaimana Paulus mencurahkan isi hatinya. Paulus
menggambarkan pelayanan dari semua orang beriman. Yang dimana dalam ayat
pertama ia mengatakan bahwa orang-orang di Korintus sebagai Mitra kerja. Yang
merupakan terjemahan dari sunergeo
(Mrk. 16:20, Rom. 8:28; 1 Kor. 16:16), artinya bahwa terdapat kerjasama sejati
sesudah keselamatan (Flp. 2:12). Dan apa yang dimaksudkan Rasul Paulus dalam hal ini adalah agar kiranya
jemaat-jemaat di Korintus yang sudah menerima Injil itu mampu memperlihatkannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga dikalimat berikutnya ia berkata
agar tidak sia-sia karunia yang telah Allah berikan terhadap mereka. Yang
dimaksudkan Rasul Paulus sendiri adalah keselamatan yang telah Allah berikan
kepada mereka, karena bagi Paulus karunia diberikan bagi orang-orang yang diberkati dan karunia-karunia
itu sendiri merupakan pemberianyang berasal dari Kristus (Ef.4:7). Dan diayat
berikutnya Paulus mengutip dari Yesaya 49:8 untuk menegaskan urgensi yang
mengacu kepada Mesias; Paulus menerapkannya kepada orang-orang percaya (Rom.
10:15). Harapan rasul Paulus terhadap jemaat di Korintus adalah bahwa
sebagai-teman-teman sekerja dalam memberitakan injil dengan mereka mempergunakan
setiap karunia yang telah Allah berikan kepada mereka di perlihatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Ayat
3-10
Dalam
ayat ini terlihat bagaimana Paulus mengatakan dengan tegas persoalan dimotivasi
oleh penderitaan. Bagaimana penderitaan yang harus dialami oleh Rasul itu dalam
memberitakan injil Kristus. Sehingga di ayatnya yang keempat ia berkata dalam
segala hal kami menunjukkan bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu dalam menahan
penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran. Dan banyak tantangan
lain lagi yang dihadapi oleh Paulus dalam melakukan pelayanannya. Bahkan ia
berkata: baik Alam dan
peristiwa-peristiwa lainnya, seperti dicederai oleh orang lain (ay. 8-9) yang
senantiasa menjadi tantangan baginya dalam memberitakan Injil Kristus. Serta
Kemurnian dari ketulusannya telah dicobai bagaikan api. Maksunya begitu
banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Paulus dalam pelayanannya, namun ia
bukanlah korban dari kedaan melainkan pahlawan dari yang mempertajam “senjata
kebenarannya’. Hal ini Paulus ingin menyatakan bahwa ketidakadilan dan
kekerasan yang dirasakannya tidak membuatnya berhenti dalam mempersaksikan
Kristus. Namun justru ditengah-tengah kekerasan dan tantangan yang di hadapinya
ia mempertajam kebenaran Allah artinya semangat melayani (Ay. 10). Paulus juga
ingin manyatakan bahwa gambaran kekerasan tidak menyenangkan banyak orang
kristen sekarang ini, Paulus menggambarkannya disini untuk menekankan
kewaspadaan yang dituntut kepada seorang pelayan Tuhan.Tidak hanya bila
dihormati, tidak hanya bila diserang oleh lawan dari luar, tetapi juga bila
mengalami konflik dan ketakutan batin, tidak hanya dalam kedaan yang
menyenangkan, tetapi juga dalam kedaan yang tidaak menyenangkan. Dan hal utama
yang disampaikan oleh Rasul Paulus adalah bahwa pemberita Injil itu dipandang
bodoh, tidak memiliki apa-apa.Namun para pelayan injil atau pemberita Injil itu
adalah kaya dan bijak dalam realitas hidup. Artinya adalah sesungguhnya para
pemberita Injil mempunyai hal yang sangat berbeda dari orang-orang seperti
konteks Paulus yakni dalam hal kekayaan iman percaya.
Ayat
11-13
Dalam
ayat ini Paulus mengingatkan semua rasa simpati yang menjadi ciri hubungan
antara Rasul dengan jemaat. Bagimana tantangan yang dihadapi oleh Rasul Paulus ketika
ia mengabarkan Injil di Korintus (2 Kor. 4:8-15). Dan Secara umum dalam hal ini
Paulus membuat permintaan pribadi kepada oraang-orang diKorintus, akan
kehebatan dan panggilan mereka dalam Allah serta dengan penuh perasaan ia
mendorong mereka untuk memperlihatkan jati diri mereka sebagaimana mereka telah
menerima kehadiran dan pengorbanan yang dilakukan oleh Rasul itu sendiri.
Paulus dalam hal ini mempertahankan ketulusannya yang dimana ia mengundang
orang-orang di Korintus untuk memberi kesaksian akan keterbukaaan hatinya
terhadap mereka. Paulus tidak menginginkan bahwa masih adanya noda kekafiran
yang ada dalam hati orang-orang di Korintus. Dan diayat ini Paulus menyebut
dirinya sebagai orangtua terhadap orang Korintus. Merekalah yang telah ia
lahirkan dalam Kristus. Dengan kelembutan, ia meminta mereka agar membalas
ketulusannya. Ia tidak meminta lebih dari mereka dari pada yang sudah ia
lakukan (1 Kor. 11:1).
III.
Refleksi
v Dalam
realita kehidupan saat ini, banyak
tantangan yang dihadapi oleh orang-orang Kristen, baik dari segi moral,
dan segi-segi lainnya. Artinya adalah banyak hal yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus yang
dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita
salah satunya adalah bahwa sebagaimana Rasul Paulus mengatakan dimana mereka adalah teman sekerjanya yang telah
menerima karunia itu. Artinya adalah kita juga
adalah orang-orang yang juga telah menerima karunia dari Allah lewat
keselamatan yang telah Allah berikan oleh karena itu sekarang tugas kita
sebagai orang-orang yang telah menerima
karunia Allah adalah menjadi rekan sekerja Allah dalam memuji dan memuliakan
nama-Nya.
v Yang
berikutnya adalah bagaimana Pengalaman ataupun tantangan iman yang dialami oleh
Paulus, banyak hal hambatan yang dialaminya dalam memberitakan Injil Kristus.
Dan hambatan yang dialami Rasul tersebut tidak membuatnya berhenti. Justru
ditengah-tengah mengalami tindakan tersebut ia semakin samangat dalam
memberitakan dan menegakkan keadilan tersebut. Hal ini yang sudah mulai pudar
dalam kehidupan orang kristen kini ketika mengalami tantangan iman, maka tidak
semua para pengikut Kritus tetap berdiri pada posisinya sebagai pengikut
Kristus, yang ada adalah meninggalkan Kristus dan mempertanyakan keadilan
Kristus tersebut. Hal ini semua dilatar belakangi oleh keteguhan iman itu
sendiri. Oleh karena itu IPTEK yang semakin berkembang dan semakin banyak hal
yang membuat kita jauh dari Allah maka Iman kita juga saat ini harus semakin
diteguhkan.
v Bagaimana
Kepribadian seorang Paulus terhadap jemaat di Korintus perlu menjadi sebuah
teladan bagi kehidupan orang Kristen saat ini. Dimana betapa beratya tantangan
yang dialaminya tidak membuat ia menuntut setimpal dengan tantangan yang dialaminya
kepada jemaat di Korintus. Justru ia berkata agar mereka menerimanya dan
menunjukkan perbuatan sebagaimana orang-orang yang sudah menerima
karunia-karunia dari Allah.
No comments:
Post a Comment