Penulis adalah lulusan dari sekolah teologi yang memiliki kerinduan untuk menulis dan berbagi.

Friday, 16 September 2016

KOTBAH 2 KORINTUS 6:1-13




2 Korintus 6:1-13
 Berpegang Teguh Kepada Kristus

I.    Pengantar
        Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), maka tidak menutup kemungkinan semakin berkembangnya juga tantangan iman yang harus di selesaikan lewat iman Kristen. Pertanyaan mendasar sebenarnya yang harus dijawab dalam perkembangan zaman ini adalah apakah ditengah-tengah berkembangnya zaman maka iman percaya kita juga semakin berkembang atau semakin teguh terhadap-Nya? Ketika iman kita tidak berkembang sebagaimana tantangan zaman yang semakin berkembang maka kita akan sulit dalam menghadapi atau menjalani perkembangan iman kita sendiri. Kita akan sama halnya dengan yang dialami oleh jemaat/orang-orang di Korintus. Yang dimana dalam kehidupan orang Korintus ketika Paulus menyampaikan suratnya bahwa jemaat di Korintus hidup dalam keduniawian dan lebih mementingkan kenikmatan-kenikmatan perkembangan zaman itu dibandingkan kerohanian mereka (1 Kor 6:12-20). Sehingga Paulus dalam suratnya yang kedua terhadap jemaat di Korintus mengingatkan dengan tegas terhadap mereka agar kiranya mereka jemaat-jemaat yang sudah menerima injil sebelumnya atau ketika kunjungan yang pertama hendaknya memahami bagaimana kerja keras yang dilakukan oleh paulus dan agar mereka menjadi teman sekerja Rasul Paulus dalam mempersaksikan Kristus.

II.    Penjelasan Nats
Ayat 1-2
Dalam ayat ini dapat kita perhatikan bagaimana Paulus mencurahkan isi hatinya. Paulus menggambarkan pelayanan dari semua orang beriman. Yang dimana dalam ayat pertama ia mengatakan bahwa orang-orang di Korintus sebagai Mitra kerja. Yang merupakan terjemahan dari sunergeo (Mrk. 16:20, Rom. 8:28; 1 Kor. 16:16), artinya bahwa terdapat kerjasama sejati sesudah keselamatan (Flp. 2:12). Dan apa yang dimaksudkan Rasul Paulus  dalam hal ini adalah agar kiranya jemaat-jemaat di Korintus yang sudah menerima Injil itu mampu memperlihatkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga dikalimat berikutnya ia berkata agar tidak sia-sia karunia yang telah Allah berikan terhadap mereka. Yang dimaksudkan Rasul Paulus sendiri adalah keselamatan yang telah Allah berikan kepada mereka, karena bagi Paulus karunia diberikan bagi  orang-orang yang diberkati dan karunia-karunia itu sendiri merupakan pemberianyang berasal dari Kristus (Ef.4:7). Dan diayat berikutnya Paulus mengutip dari Yesaya 49:8 untuk menegaskan urgensi yang mengacu kepada Mesias; Paulus menerapkannya kepada orang-orang percaya (Rom. 10:15). Harapan rasul Paulus terhadap jemaat di Korintus adalah bahwa sebagai-teman-teman sekerja dalam memberitakan injil dengan mereka mempergunakan setiap karunia yang telah Allah berikan kepada mereka di perlihatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat 3-10
Dalam ayat ini terlihat bagaimana Paulus mengatakan dengan tegas persoalan dimotivasi oleh penderitaan. Bagaimana penderitaan yang harus dialami oleh Rasul itu dalam memberitakan injil Kristus. Sehingga di ayatnya yang keempat ia berkata dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu dalam menahan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran. Dan banyak tantangan lain lagi yang dihadapi oleh Paulus dalam melakukan pelayanannya. Bahkan ia berkata: baik  Alam dan peristiwa-peristiwa lainnya, seperti dicederai oleh orang lain (ay. 8-9) yang senantiasa menjadi tantangan baginya dalam memberitakan Injil Kristus. Serta Kemurnian dari ketulusannya telah dicobai bagaikan api. Maksunya begitu banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Paulus dalam pelayanannya, namun ia bukanlah korban dari kedaan melainkan pahlawan dari yang mempertajam “senjata kebenarannya’. Hal ini Paulus ingin menyatakan bahwa ketidakadilan dan kekerasan yang dirasakannya tidak membuatnya berhenti dalam mempersaksikan Kristus. Namun justru ditengah-tengah kekerasan dan tantangan yang di hadapinya ia mempertajam kebenaran Allah artinya semangat melayani (Ay. 10). Paulus juga ingin manyatakan bahwa gambaran kekerasan tidak menyenangkan banyak orang kristen sekarang ini, Paulus menggambarkannya disini untuk menekankan kewaspadaan yang dituntut kepada seorang pelayan Tuhan.Tidak hanya bila dihormati, tidak hanya bila diserang oleh lawan dari luar, tetapi juga bila mengalami konflik dan ketakutan batin, tidak hanya dalam kedaan yang menyenangkan, tetapi juga dalam kedaan yang tidaak menyenangkan. Dan hal utama yang disampaikan oleh Rasul Paulus adalah bahwa pemberita Injil itu dipandang bodoh, tidak memiliki apa-apa.Namun para pelayan injil atau pemberita Injil itu adalah kaya dan bijak dalam realitas hidup. Artinya adalah sesungguhnya para pemberita Injil mempunyai hal yang sangat berbeda dari orang-orang seperti konteks Paulus yakni dalam hal kekayaan iman percaya.
Ayat 11-13
Dalam ayat ini Paulus mengingatkan semua rasa simpati yang menjadi ciri hubungan antara Rasul dengan jemaat. Bagimana tantangan yang dihadapi oleh Rasul Paulus ketika ia mengabarkan Injil di Korintus (2 Kor. 4:8-15). Dan Secara umum dalam hal ini Paulus membuat permintaan pribadi kepada oraang-orang diKorintus, akan kehebatan dan panggilan mereka dalam Allah serta dengan penuh perasaan ia mendorong mereka untuk memperlihatkan jati diri mereka sebagaimana mereka telah menerima kehadiran dan pengorbanan yang dilakukan oleh Rasul itu sendiri. Paulus dalam hal ini mempertahankan ketulusannya yang dimana ia mengundang orang-orang di Korintus untuk memberi kesaksian akan keterbukaaan hatinya terhadap mereka. Paulus tidak menginginkan bahwa masih adanya noda kekafiran yang ada dalam hati orang-orang di Korintus. Dan diayat ini Paulus menyebut dirinya sebagai orangtua terhadap orang Korintus. Merekalah yang telah ia lahirkan dalam Kristus. Dengan kelembutan, ia meminta mereka agar membalas ketulusannya. Ia tidak meminta lebih dari mereka dari pada yang sudah ia lakukan (1 Kor. 11:1).

III.  Refleksi                    
v  Dalam realita kehidupan saat ini, banyak  tantangan yang dihadapi oleh orang-orang Kristen, baik dari segi moral, dan segi-segi lainnya. Artinya adalah banyak hal yang diajarkan oleh  Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus yang dapat kita aplikasikan dalam  kehidupan kita salah satunya adalah bahwa sebagaimana Rasul Paulus mengatakan dimana  mereka adalah teman sekerjanya yang telah menerima karunia itu. Artinya adalah kita juga  adalah orang-orang yang juga telah menerima karunia dari Allah lewat keselamatan yang telah Allah berikan oleh karena itu sekarang tugas kita sebagai orang-orang  yang telah menerima karunia Allah adalah menjadi rekan sekerja Allah dalam memuji dan memuliakan nama-Nya. 
v  Yang berikutnya adalah bagaimana Pengalaman ataupun tantangan iman yang dialami oleh Paulus, banyak hal hambatan yang dialaminya dalam memberitakan Injil Kristus. Dan hambatan yang dialami Rasul tersebut tidak membuatnya berhenti. Justru ditengah-tengah mengalami tindakan tersebut ia semakin samangat dalam memberitakan dan menegakkan keadilan tersebut. Hal ini yang sudah mulai pudar dalam kehidupan orang kristen kini ketika mengalami tantangan iman, maka tidak semua para pengikut Kritus tetap berdiri pada posisinya sebagai pengikut Kristus, yang ada adalah meninggalkan Kristus dan mempertanyakan keadilan Kristus tersebut. Hal ini semua dilatar belakangi oleh keteguhan iman itu sendiri. Oleh karena itu IPTEK yang semakin berkembang dan semakin banyak hal yang membuat kita jauh dari Allah maka Iman kita juga saat ini harus semakin diteguhkan.
v  Bagaimana Kepribadian seorang Paulus terhadap jemaat di Korintus perlu menjadi sebuah teladan bagi kehidupan orang Kristen saat ini. Dimana betapa beratya tantangan yang dialaminya tidak membuat ia menuntut setimpal dengan tantangan yang dialaminya kepada jemaat di Korintus. Justru ia berkata agar mereka menerimanya dan menunjukkan perbuatan sebagaimana orang-orang yang sudah menerima karunia-karunia dari Allah.

No comments:

Post a Comment