Daud
adalah anak bungsu Isak, suku Yehuda, dan raja Israel yang kedua. Dalam Kitab suci
dialah satu-satunya yang memakai nama itu, yang melukiskan tempat khas yang
didudukinya sebagai nenek moyang, printis dan baying- bayang dari Tuhan Yesus
Kristus yaitu Anak yang lebih Agung dari Daud yang agung. Daud adalah cicit
dari Rut, anak bungsu dari delapan saudara (1 Sam 17:12), dan dipersiapkan
untuk menjadi Gembala. Dalam PB Daud diagungkan sebagai leluhur Mesias,
meskipun kehidupan Daud pribadi tempatnya tidak menyiratkan kedudukan seperti
itu.[1]
Dan pada saat itu Yesus dikatakan Anak Daud. Banyak bukti yang mengatakan hal
itu termasuk Diperjanjian Lama.
Dalam
Injil Matius 1:17, maupun oleh Paulus (Rm 13), iklim bahwa sisi manusiawi-Nya Yesus
adalah keturunan keluarga Kerajaan Daud. Namun biasanya gelar Anak Daud diberikan
oleh orang-orang diluar lingkaran murid-murid Yesus, misalnya oleh dua orang
buta (Mat 9:27). Bisa dikatakan bahwa dari segala gelar sebutan Yesus, gelar Anak
Daud adalah gelar yang paling Yahudi, paling dalam berakar dalam tradisi Yahudi
dan harapan rakyatnya.
Penelururan
asal usul Yesus dari Daud terdapat dalam silsilah keturunan, baik dan Injil
Matius maupun Injil Lukas, tetapi yang lebih jelas adalah dalam Injil Matius.
Daud merupakan salah seorang tokoh kunci dalam pembagian silsilah yang dituliskan
oleh Matius dalam tiga bagian, karena Daud mulai bagian kedua. Menurut Matius
Yesus disebut sebagai Anak Daud oleh orang biasa dalam tiga peristiwa yang
terpisah.
Ada
perikok yang menarik. Yesus menahan serangan para pemimpin Yahudi dengan pertanyaan,
bagaiman Ahli-ahli Taurat dapat mengatakan bahwa Mesias adalah Anak Daud? Daud
sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata, Tuhan telah berfirman kepada Tuanku,
duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu kutaruh dibawah kaki-Ku. Dan
Yesus juga dikatakan anak Abraham.
Refleksi
bagi kita adalah banyak orang yang mengatakan bahwa Yesus adallah Anak Daud.
Dan banyak juga gelar-gelar yang dijadikan dengan Nama Yesus. Diantaranya
adalah Yesus Anak Daud dan Yesus Anak Abraham. Dalam bangsa Yahudi mereka
sangat berharap bahwa Yesus menjadi pembebas bagi mereka. Mungkin dalam
kehidupan kita kita sering ragu-ragu bahwa Yesus adalah penyelamat bagi kita.
Dan kita sering tidak sadar bahwa Yesus ada disamping kita. Yesus juga jadi
pelindung bagi kita tetapi kita tidak sadar akan hal itu, oleh sebab itu
percayalah Tuhan selalu ada dalam hidup kita disaat kita mengalami pencobaan
yang luar biasa, tetapi percayalah dan berdoalah agar Yesus dapat membebaskan
kita dari belenggu dosa dan penderitaan.
Kita
lihat didalam Gereja ataupun jemaat mereka sering tidak percaya akan adanya Yesus
dalam hidup mereka. Bahwa dia tidak percaya bahwa Yesus adalah penyelamat baagi
mereka. Oleh karena itu kita sebagai hamba Tuhan biarlah kita yang menjadi
pedoman dikehidupan Gereja, nyatakanlah kuasa Tuhan didalam hidup mereka
masing-masing agar mereka dapat mengerti apa yang dihehendaki Tuhan kepada
umatnya.
[1]
T. H. Jones, Daud dalam Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini Jilid 1 edtr: J. D. Douglas (Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih, 2008), 238
No comments:
Post a Comment