Menyajikan kepada anda artikel dan bahan bacaan khususnya renungan Kristen dan lainnya yang akan menambah semangat untuk menjalani hidup anda dan pastinya membuat anda menjadi pemenang di tengah kehidupan anda yang sulit. :):):)
Penulis adalah lulusan dari sekolah teologi yang memiliki kerinduan untuk menulis dan berbagi.
Wednesday, 14 September 2016
kotbah 2 Korintus 4: 13-5:1
Evangelium : 2 Korintus 4: 13-5:1
Thema : Manusia Batiniah Dibaharui Hari Demi Hari
Jemaat Korintus telah dipenuhi oleh kehidupan Tuhan untuk melayani sesama, sebagaimana Kristus melayani manusia dalam terang anugrah-Nya. Mereka telah memberikan diri dalam kehidupan bersama Tuhan ditengah-tengah persekutuan orang percaya atau gereja. Orang-orang Korintus memberi dirinya untuk memenuhi panggilan dalam babtisan kudus. Ketika anggota jemaat datang beribadah, susungguhnya ada yang dalam duka dan tangis, namun Paulus dengan keyakinan yang kokoh menekankan bahwa Allah ada ditengah-tengah kamu. Ada cinta kasih, sukacita dan harapan dalam kehidupan orang percaya. Hal-hal itulah yang menjadi buah dari Roh Kudus. Ada anugrah spritualitas yang diberikan kepada jemaat supaya mereka memberikan pelayanan yang satu dengan yang lain dan menerima pelayanan satu sama lainnya. Jadi penjelasan akan anugrah pelayanan ini menunjukkan adanya kemampuan dan kharisma di tengah-tengah jemaat, namun hal itu harus diimani sebagai pemberian Roh Tuhan kepada jemaat. Paulus menyadari bahwa hidup didalam Tuhan, masih tetap dalam keterbatasan, masih tetap menjadi korban keadaan, masih tetap dikuasai oleh kesempatan-kesempatan dan perubahan-perubahan kehidupan manusia, masih tetap dalam tubuh manusia yang fana dengan segala kelemahan dan penderitaannya. Namun hidup yang dari Tuhan itu berproses mengubah kita hari demi hari dalam perjalanan iman kita.
Penjelasan
Perikop ini menggambarkan bahwa Allah turut bekerja melalui pelayanan orang-orang yang dipanggil dalam pelayanan gereja-Nya. Pekerjaan itu tentunya adalah melakukan perubahan di dalam manusia batiniah. Jadi kita bisa melihat disini hubungan antara kehidupan di dalam Tuhan sebagai tugas melayani untuk membawa perubahan. Jadi ada beberapa hal yanng perlu kita lihat dari teks ini dalam kaitan di atas yaitu:
1. Pelayanan itu adalah keyakinan yang kuat
Sebagaimana tertulis dalam ayat 13, Rasul Paulus mengutipnya dari PL, Mazmur 116:3,10 Daud berbicara tentang jerat kematiaannya ( Ayat 3 ), namun Daud berseru kepada Tuhan dan telah diselamatkan. Dia percaya didalam Tuhan dan tidak akan dipermalukan. Jadi Mazmur ini muncul dari dalam batin sebagai pengalaman iman pribadi Daud yang terus hidup dan menjadi keyakinan diri dalam melakukan tugas pelayanan sehari-hari untuk Tuhan. Rasul Paulus setelah merenungkan Mazmur ini, merefleksikan pengalaman imannya dalam melayani jemaat Korintus. Kematian akibat pelayanannya mengancam kehidupannya, namun Allah yang sama bekerja untuk Daud telah menyelamatkannya dan melalui pelanannya membawa kehidupan yang dari Tuhan Yesus kepada jemaat Korintus. Ada keyakinan atau spirit yang sama melihat apa yang terjadi dalam pelayanan yaitu Allah turut bekerja dalam membawa perubahan. Ada keyakinan bahwa Roh yang sama bekerja untuk menyelamatkan umat-Nya ( Ayat 13 ). Keyakinan iman yang kuat seperti ini muncul dalam diri Musa, Raja Daud, Paulus, Jemaat Korintus maupun didalam banyak keyakinan orang-orang percaya hingga saat ini.
2. Pelayanan itu adalah suatu pengharapan
Pada ayat 14, Rasul Paulus telah membicarakan tentang keyakinannya yang kuat, dalam hal ini ditandai dengan suatu jaminan yang besar. Dengarlah firman-Nya, “kita tahu, Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus”, katanya. Jaminan ini yangb membuatnya berbicara. Apa yang sebenarnya sedang dia bicarakan? Intinya adalah bahwa kematian bukanlah akhir dari existensi seseorang.Pada ayat 14 ini, Paulus hendak menunjukkan dua arah percakapan yaitu melihat kebelakang dan memandang kedepan. Paulus memperlihatkan karya Tuhan yang telah berlalu dengan membangkitkan Tuhan Yesus ( melihat kebelakang ) dan mengarahkan pandangan yang akan terjadi ke depan yaitu dimana Allah juga akan membangkitkan kita dengan Yesus dan yang akan membawa kita dihadapan-Nya.
Yesus telah bangkit memulai era baru dalam keselamatan manusia, ada satu gerakan yang menjadi awal dari yang sempat berhenti, mulai berkobar-kobar, keputusasaan berubah menjadi kepastian, dukacita menjadi sukacita, ketakutan menjadi keberanian bersama Tuhan yag bangkit. Semuanya itu bukanlah akhir dari segalanya melainkan awal dari pengharapan yang akan kita terima kelak dalam kesempurnaannya. Pelayanan orang percaya atau pelayanan gereja terletak dalam spirit kebangkitan yang menjadi harapan akan kehidupan yang sesungguhnya.
3. Pelayanan suatu ucapan syukur
Pada ayat 15, Paulus hendak menunjukkan bahwa semua pelayanan yang dilakukan bahkan semua penderitaan yang dialami akibat dari pelayanan tersebut dipahami dalam mata iman sebagai anugrah Tuhan. Anugrah itu akan menjamah banyak orang dan semakin bertambah yang menerimanya mulai dari Yerusalem, Yudea dan Samaria sertta ke seluruh ujung bumi ini. Anugrah itu ditunjukkan kepada manusia berdosa. Dan setelah manusia menerima perubahan batin dalam anugrah Tuhan, maka ungkapan rasa syukur akan melimpah kepada kemuliaan Tuhan sebagai sumber dari anugrah tersebut.
4. Pelayanan sebagai proses pembaharuan yang terus menerus ( Ayat 16-Psl 5:1 )
Dibagian ini Paulus membentangkan rahasia perubahan itu yang terus-menerus, dan ynag membutuhkan ketabahan hati. Ada beberapa penekanan disini, yang pertama bahwa tubuh yang jasmani ini secara nyata akan menurun, namun jiwa atau rohani seseorang harus tetap bertumbuh semakin kuat. Ada satu bait puisi yang mengatakan “ biarlah aku tumbuh dengan indah menjadi tua” . Dipandang dari segi jasmani bahwa perjalanan hidup kita bagaikan perjalanan menurun hingga ke dasar tanah bagaikan gerak menuruni tebing menuju kematian. Namun dipandang dari sisi rohani, perjalanan kita sedang mendaki bukit menuju ke hadirat Allah. Yang kedua, Rasul Paulus yakin bahwa tidak dapat dibandingkan antara penderitaan yang dialami di dunia ini dengan kemuliaan yang akan diterima bersama Bapa dalam kemuliaan-Nya. Paulus memiliki jaminan bahwa Allah tidak pernah mengingkari segala janji-Nya. Yang ketiga, sehubungan dengan hal pertama dan kedua bahwa dalam menjalani proses perubahan itu mata setiap orang seharusnya tidak tertuju pada hal-hal yang kelihatan melainkan kepada yang tidak kelihatan. Hal-hal yang kelihatan yakni semua yang bersentuhan dengan kita tidak dapat dijadikan sebagai pusat perhatian kita, melainkan hal-hal yang tidak kelihatan yaitu beriman dalam anugrah keselamatan Tuhan yang sedang menghantarkan kita kepada kehidupan bersama-Nya menjadi pusat perhatian kita.
Hal yang pasti sebagaimana janji Yesus sebelum naik ke sorga, yang tertulis dalam ps. 5:1 “ Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang keka;, yang tidak dibuat oleh tangan manusia”.
I. Penutup
Pembaharuan batin dalam pengertian spiritualitas/kerohanian kita dalam perikop ini mengingatkan kita akan beberapa hal, antara lain:
1. Kita hidup dalam waktu yang sedang berjalan menuju kesempurnaan di dalam Tuhan. Dalam perjalanan itu Allah sedang bekerja untuk kita melalui tugas pelayanan yang berfokus pada kehidupan Tuhan Yesus
2. Pelayanan itu harus dimaknai dalam keyakinan yang kuat. Biasanya keyakinan yang kuat mengarahkan kita kepada kesetiaan apapun resikonya. Pelayanan itu merupakan bagian dari pengharapan kita. Perjalanan kita secara jasmani bisa semakin nmenurun tapi kita sedang menelusuri perjalanan pengharapan jiwa yang mendaki sampai kepada hadirat Tahta kemuliaan Allah. Untuk itu jangan kendor dan tabahlah dalam segala penderitaan.
3. Allah telah menyediakan tempat dalam Tahta-Nya kepada kita. Hal ini menjadi jaminan Tuhan bagi orang percaya. Sesuatu yang tidak kelihatan, namun menjadi janji kepastian yang akan dipenuhi oleh Allah sendiri. Pusatkanlah perhatian kita pada janji Tuhan yang begitu kuat. Amin
Labels:
bahan kotbah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment