Penulis adalah lulusan dari sekolah teologi yang memiliki kerinduan untuk menulis dan berbagi.

Thursday, 27 October 2016

furniture rumah

Dinding rumah kita menjadi indah dan unik dengan warna-warni yang indah dengan wall art / hiasan dinding

istilah Guru



Pengertian Guru  Secara Umum                 
          Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI) guru adalah orang yang kerjanya mengajar.[1] Guru  dalam arti secara umum dikatakan, guru adalah pendidik atau pengajar  pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti itu harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam Defenisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.[2] Menurut Sardiman guru adalah komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.[3] Pendidik bagi Sekolah Minggu disebut guru Sekolah Minggu. Guru Sekolah Minggu bertujuan untuk membantu anak-anak menjadi dewasa dalam iman. Seorang guru Sekolah Minggu lebih sering disebut seorang pengajar atau pendidik.  Dalam kitab injil Tuhan Yesus memberi khotbah kepada  massa yang belum menjadi murid-Nya, dan mengajar murid-murid-Nya (Mat 13:3, 36; Kis 2:42).[4]
Adapun pendapat yang dikutip oleh Daniel Stepanus menegaskan bahwa Yesus adalah seorang guru. Ada bukti yang menunjukkan bahwa Yesus adalah seorang guru, yaitu:[5] Sebutan yang paling banyak digunakan untuk Yesus dalam keempat injil adalah didaskalos, yaitu Guru. Di samping itu seratus dua puluh tiga (123) kali Ia disebut rabbi dan dua (2) kali rabboni yang juga berarti guru. Yesus sendiri menyebut diri-Nya guru (Mat. 23:8; Mrk. 14:14; Luk. 22: 11; Yoh. 13:13-14). Terlihat jelas di mana kegiatan Yesus lebih sering digambarkan dengan kata “mengajar” daripada dengan kata kerja “memberitakan” atau “ berkhotbah”. Kata kerja didasko (mengajar) dalam berbagai bentuknya telah dipakai sembilan (9) kali dalam Matius, lima belas (15) kali dalam Markus dan Lukas, delapan (8) kali dalam Yohanes. Yesus sangat mementingkan pekerjaan mengajar. Misalnya, dalam Markus 9 dicatat bahwa Yesus tidak mau ditemui atau diganggu orang karena Ia sedang mengajar. Yesus tidak hanya disebut  rabi (guru) oleh para murid-Nya tetapi juga disebut rabi oleh para musuh-Nya (Mrk. 12: 13-14). Yesus disapa sebagai seorang rabi (guru) oleh karena Ia pernah dididik dalam sekolah yang mempersiapkan bakal rabi (guru). Di rumah ibadat Nazaret Ia dihormati sebagai seorang rabi (guru) pengunjung (Luk. 4: 16-21). Naradidik Yesus adalah orang dewasa. Hanya ada satu dua kejadian di mana kitab-kitab mencatat bahwa anak-anak kecil disapa Yesus secara langsung sebagai naradidik Yesus.
Karena itu panggilan sebagai pelayan menjadi guru Sekolah Minggu adalah merupakan karunia dari dan mengajar adalah tugas yang paling mulia. Guru Sekolah Minggu adalah orang yang dipanggil Allah atas inisiatif Allah sendiri untuk membawa anak-anak kepada Allah. Guru Sekolah Minggu mengajarkan kepada anak-anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dari yang tidak bisa melakukan menjadi bisa melakukan. Guru  Sekolah Minggu perlu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, misalnya mempunyai pengetahuan tentang anak, pemahaman tentang Firman Tuhan dan karakter yang sesuai dengan kehendak Tuhan, yang telah memiliki hidup dalam Kristus, yang melayani yang bersandar pada kuasa Roh Kudus, yang baik dalam kesaksian hidupnya sehingga ia bisa menjadi teladan  kepada muridnya, seorang yang  memahami bahwa pelayanan pendidikan kepada anak Sekolah Minggu adalah panggilan Allah. Ia dapat tetap teguh dalam iman, sabar dan setia sampai akhirnya.[6]


[1] W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), 335.
[2] www. Wikipedia bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 15 Maret 2015
[3] Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000), 123

[4] Hasan Susanto, Homiletik, Prinsip dan Metode Berkhotbah, (Jakarta: BPK-GM, 2004), 28-29.
[5] Daniel Stefanus,Sejarah Pak Tokoh-tokoh Besar Pak, (Bina Media Informasi, Jl. Ancol Timur III No. 58, Bandung, 2009), 7-9.
[6] Mary Go Setiawani, Pembaharuan Mengajar, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2005), 7-9.

Wednesday, 21 September 2016

pemilik kebaikan (ilustrasi)



Pemilik kebaikan
                   Seorang lelaki yang sudah berumur menceritakan kisahnya yang menerima banyak kebaikan dari orang-orang Kristen ketika dia sedang di rumah sakit. Ada yang mengantarkan makanan, mendoakan, memberikan bantuan dalam bentuk dana. Bahkan ada yang rela hati mengurus semua pekerjaan di rumahnya seperti menyiram tanaman, memotong rumput dan membersihkan rumah.
                Ada juga sebuah cerita tentang seorang anak gadis yang memberikan tempat duduk untuk penumpang yang tidak kedapatan tempat duduk karena sudah penuh. Ia melakukan itu bukan karena ingin dipandang sebagai orang yang baik tetapi karena kasih, dan kebaikan hati yang sudah mengalami kasih Tuhan, ada juga kisah tentang seorang pria pemilik sebuah rumah makan yang rela memberikan secara Cuma-Cuma kepada seorang mahasiswa yang tidak mampu untuk membayar makanan di rumah makannya tersebut. Ia melakukannya dengan lemah lembut dan bersungut-sungut, dan dilakukan tidak hanya sekali, tetapi ia melakukan itu  karena mengalami kasih Tuhan dan kebaikan hatinya.
                Tetapi yang penting saudara, terkadang dalam kehidupan kita ini ada banyak hal-hal yang membuat kita enggan untuk berbuat baik, enggan menunjukkan kebaikan hati kita karena kita takut menjadi dibohongi, takut dianggap remeh, dan juga kita takut kalau-kalau kita menjadi rugi dan bangkrut.  Kebaikan hati menyangkut ketulusan, ketulusan itu berarti ikhlas tanpa berharap mendapatkan imbalan yang lebih besar lagi dari Tuhan. Karena kalau demikian kita akan terjebak dalam sebuah jaring yang mengelabui pikiran kita menjadi seorang yang ragu-ragu dan tidak percaya kepada Tuhan.
                Berbuat baik memang tampak sepele, karena sepertinya tidak menguntungkan dan hanya membuat kita membuang sesuatu yang sudah kita cari selama ini dengan susah payah. Kembali kita membahas mengenai kebaikan hati seorang pemilik rumah makan yang pada akhirnya Tuhan membahas kebaikan hatinya pada saat 20 tahun kemudian yakni mahasiswa yang pernah dibantu oleh pemilik rumah makan. Setelah sukses menjadi seorang penguasa yang kaya ia datang berkunjung ke tempat pemilik rumah makan tersebut yang tidak mengenal lagi bentuk wajahnya. Pengusaha tersebut datang dan bertanya, “ apakah bapak mau pindah dari tempat ini, karena tempat ini sudah saya beli!”. Pemilik rumah makan tersebut kemudian heran dan terkejut kenapa tiba-tiba tempatnya dibeli oleh orang lain tanpa sepengetahuannya. Tetapi sebelum pemilik rumah makan tersebut menjawab, sang pengusaha menjawa bahwa mereka akan dipindahkan ke sebuah tempat yang lebih mewah, besar dan semua peralatan alat masak dan prasarananya sudah lengkap. Kemudian pengusaha tersebut menceritakan bahwa dialah mahasiswa yang dahulu pernah ia tolong lewat makanan yang diberikan secara Cuma-Cuma. Dengan wajah heran dan tidak percaya sang bapa pemilik rumah makan tersebut meneteskan air mata, dan  memeluknya.
Apa yang dapat kita lihat di sini bahwa kebaikan itu hendaknya dilakukan dengan keikhlasan dan ketulusan tanpa berharap ada imbalan sebab kasih itu adalah kasih. Karena Tuhan akan membalas kebaikan orang yang memberi dengan sukacita itu lebih besar. Allah membalas kebaikan kita tidak pada saat yang kita inginkan tetapi pada saat yang tidak kita duga. Kebaikan TUHAN bisa saja di tempat yang berbeda, waktu yang berbeda dan lewat orang yang berbeda. Amin
KASIH ITU SABAR; KASIH ITU MURAH HATI” (1 Kor.13:4)

gambar- gambar lucu


bahaya kecanduan alkohol dan cara mengatasi



CARA MENGATASI KECANDUAN ALKOHOL
Alkoholikadalah orang atau insan yang gemar mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol secara berlebihan dan mengakibatkannya kerusakan pada organ tubuh nya sendiri, serta kerusakan mentalnya. Disertai bertambahnya permasalahan perekonomian yang tidak menentu. Dan jika situasi ini berlangsung terus-menerus tanpa adanya perubahan yang dilakukan,bertambah lah generasi yg hancur dan berakhir kematian dengan kematian yang sia-sia. Orang orang yang meminum minuman beralkohol secara berlebihan akan merasa kehilangan kesadaran diri, kekuatan tubuh, lupa akan jati dirinya. Ketika manusia ini menjadi alkoholik ini akan mempermudah jalan masuk bersama berbagai macam jenis narkotika, Disertai kehidupan malam yg indahnya sesaat, dan jatuhnya ke dalam dunia kriminal, serta hidup serba cepat walaupun itu tidak tepat. Di zaman yang begitu instan semua manusia memilih penyelesaian masalah dengan cepat dan tidak tepat.
Di dalam bidang permasalahan yang dihadapi manusia saat ini. Keadaan dan situasi  yang sudah berkembang dan membuat banyak kesibukan bagi manusia sehingga masalah sapaan dan teguran terhadap orang lain diabaikan. Sehingga penumpukan permasalahan yang kemudian mandatangkan ketakutan untuk mencari solusi dari masalah tersebut, akibatnya banyak orang untuk melarikan permasalahan dengan cara minum minuman yang mengandung alcohol, dan tidak pernah lagi mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi nya. Karena setiap ada masalah dia tidak lagi menyelesaikan nya secara tuntas melainkan lari ke penyelesaian sesaat dengan minum alkohol. Dan kejadian tersebut terjadi berulang-ulang hingga tidak terkendalikan lagi. Sampai lah ke level yang lebih tinggi menjadi seorang pecandu alkohol.
 Pokok permasalahan yang sering terjadi yakni masalah ekonomi,pekerjaan,keluarga,lingkungan ,yang paling pokok utama nya kurang nya pergaulan dengan orang yang bisa memberi pencerahan terhadap masalahnya. Disaat manusia itu telah menjadi seorang pecandu minuman beralkohol disaat itu pula ia membutuhkan perhatian yang lebih dari orang yang dirasa bisa di percaya. Ketika pecandu alkohol ingin berhenti mengkonsumsi alkohol akan menjadi saat masa yang sangat sulit baginya. Biasanya alkoholik bersedia untuk meninggalkan kekasihnya (alkohol) ada beberapa faktor:
• Kehabisan uang
• Terjerat hukum
• Kematian Dikatakan seorang pecandu alkohol kehabisan dana mereka telah hilangnya semangat untuk bekerja,tidak ada lagi perhatian dari keluarga. Keluarga tdk lagi bersedia untuk menyuplai dana terhadap korban. Serta telah menjadi manusia penyendiri tidak lagi berhubungan dengan dunia luar. Dan orang pecandu alkohol beerhenti karena hukum yakni, disaat-saat alkoholik tersebut tidak memperoleh alkohol dia akan nekat untuk melakukan apapun itu, walaupun melanggar hukum yang berlaku di negara tersebut. Terakhir daripada orang yang dinamakan alkoholik ini walaupun dia tetap memiliki dana serta tidak terjerumus dalam hukum. Hidupnya hanya dalam penderitaan,dan diakhiri kematian Disini saya membagikan atau membicarakan beberapa cara untuk mengurangi masalah bagi sobat yg ingin meninggalkan alkohol dari kehidupan anda.
. • Memantapkan keinginan berhenti dari alkohol
 • Kembali ke dalam keluarga, artinya menyadari bahwa kesedihan, keresahan anggota keluarga akibat tindakan kita tersebut.
 • Mencoba hidup di  Lingkungan baru
• Mencari pekerjaan baru
• Mencari Teman baru
 Lahir baru Dimaksud mencari keinginan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol adalah dengan berbagai cara. Pertama kita membahas orang yang punya pengalaman terhadap ketergantungan alkohol atau yg sudah bebas Dari kecanduan alkohol. Dan orang ini yang nantinya mencari jalan keluar dari pecandu alkohol tersebut.serta mecari cara bagi seorang pecandu alkohol agar mempunyai keinginan untuk mengurangi dan meninggalkan alkohol pada akhirnya. Tdk mudah untuk mendapatkan informasi tentang kehidupan seorang pecandu alkohol. Mereka harus sering berhubungan dan berkumpul bersama-sama antara mantan dan beberapa pecandu untuk berbagi cerita dan kisah hidup mereka. Ketika pecandu alkohol mau berbagi cerita hidupnya dia telah membuka jalan untuk keluar kecanduan alkohol tersebut. Karena seorang alkoholik sangatlah sulit untuk membagikan apapun yg terjadi dalam kehidupan. Disaat pecandu telah mau berbagi cerita nya,kita telah berhasil secara pelan untuk mengajak mereka untuk melakukan hal yg baru dan meninggalkan kehidupan lama mereka.kegiatan ini kita lakukan secara berkelanjutan sampai keadaan betul telah berubah. Mengembalikan Korban alkohol ke dalam keluarga lah hal yg paling berperan sangat penting. Keluarga harus bisa menerima dengan terbuka sangat lebar,karena ini adalah kehidupan yg paling sering dijumpai pecandu tadi sehari-hari klu boleh,keadaan dekorasi rumah pun kita rubah sedemikian rupa. Agar kiranya pecandu tadipun tidak akan teringat akan masa masa yang dulu dia jalani. Lingkungan yang baru pun berperan sangatlah penting bagi orang yg sedang dalam proses rehabilitasi. Ketika dalam proses rehabilitasi,sedapat mungkin tidak lagi untuk berhubungan dengan orang orang yang telah lama dikenal pecandu tersebut. Agar kira nya tidak lagi ada godaan dari orang yang ada di lingkungan untuk kembali mengkonsumsi alkohol itu kembali.dan tidak ada rasa malu ketika mereka dalam proses rehabilitasi jika berada di lingkungan yang baru dan lingkungan yang mendukung alkoholik tersebut untuk mau hidup baru.. Untuk melanjutkan proses rehabilitasi tadi diusahakan lah tidak ada waktu untuk tidak sibuk, Kalau boleh kesibukan tadipun adalah pekerjaan baru yang dapat menghasilkan sejumlah uang walaupun itu tidak banyak. Agar ada rasa kepuasan hati pekerjaannya dan tidak merasa bahwa mereka ada dalam proses rehabilitasi. Teman atau sahabat baru adalah penunjang yg berperan penting untuk melalui program rehabilitasi. Orang baru ini harus benar tidak mengkonsumsi minuman beralkohol walaupun itu dalam dosis sekecil apapun. Maha karya yang sangat penting dalam kehidupan alkoholik adalah terbebaskan dari alkohol, dan itu sangat membutuhkan proses panjang dan sangat menyita perhatian sangatlah extra sampai memperoleh hidup baru...... Penutup...........

Sunday, 18 September 2016

kotbah, Amos 6:1a, 4-7

Kenyamanan yang palsu      
         Kitab Amos adalah kitab berisi yang sangat  tegas dan keras. Amos seorang petani berasal dari kerajaan Israel selatan tetapi bernubuat kepada bangsa Israel utara karena kehidupan bangsa tersebut tidak sesuai dengan keinginan Tuhan. kehidupan yang mereka jalani selama ini adalah kehidupan hidup dalam kenyamanan, kemewahan, pesta pora, beria-ria hidup bahagia tetapi kebahagiaan yang palsu (Ams.6:4-7 ). Kehidupan bangsa yang hidup di dalam kemakmuran dan hidup berkelimpahan ternyata tidak untuk semua kalangan tetapi hanya bagi para penguasa-penguasa, raja, pemimpin, dan kelompok-kelompok orang kaya. Di sisi lain ternyata ada banyak kalangan yang sangat menderita, miskin, tertindas karena ketidakadilan yang terjadi. Kaum yang berkuasa menindas rakyat miskin dengan semena-mena yakni dengan cara berbohong soal timbangan dalam dunia perdagangan, ada lagi kaum pengusaha menahan-nahan upah bagi pekerja untuk memanfaatkan mereka untuk terus terikat kepadanya, ada juga yang memberikan upah yang sedikit bagi pekerja tetapi beban pekerjaan yang tidak sesuai upah. Kecurangan-kecurangan yang mereka lakukan semuanya jelas di hadapan Allah. 
         Allah tidak tahan mendengar seruan, doa daripada orang yang tertindas karena ketidakadilan karena Allah adalah seorang pembebas. Kehidupan dan peribadahan yang mereka jalani adalah kehidupan palsu dihadapan Allah. walaupun mereka terus beribadah Tetapi praktek kehidupan sehari-hari mereka sering melakukan ketidakadilan kepada Teman, melakukan penindasan, membuat orang yang menderita semakin terperosok, yang lemah semakin tak berdaya, yang miskin semakin melarat. Ini sangat bertentangan dengan konsep Allah, sebab Allah adalah Allah yang membebaskan orang yang tertawan, tertindas, miskin dan  melarat. Oleh sebab itu jika ketidakadilan itu terjadi terhadap orang yang kecil kepada orang yang tertindas maka Allah akan membela. Seruan orang yang mengalami penindasan, Tuhan sangat memperhatikannya. tetaplah menjadikan Tuhan sebagai pembela di dalam kehidupan ini. Janji Tuhan kepada orang yang melakukan ketidakadilan adalah bahwasanya Tuhan akan bertindak untuk memberikan hukuman,


Friday, 16 September 2016

KOTBAH Ibrani 2:10-18



 Ibrani 2:10-18
Tema  : Penderitaan Membawa Keselamatan
Penderitaan sering sekali menerpa kehidupan orang Kristen. Baik itu didalam keluarga, diri sendiri maupun masyarakat. Tetapi didalam penderitaan ini kita lupa bahwa penderitaan ini membawa kita kedalam keselamatan. Yang dimana Yesus mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia, dan ia mau sama dengan manusia bahkan dia dikatakan lebih rendah daripada malaikat-malaikat. Yang menjadi persoalan bagi kita manusia, apakah kita mau lebih rendah daripada saudara-saudara kita? kita akan melihat beberapa poin yang harus dibahas.
A.                Pemberitaan Tuhan dengan pujian-pujian
            Dalam Ayat 10, menjelaskan tentang penderitaan yang dialami boleh saja dikatakan bersamaan dengan ucapan syukur. Ucapan syukur dapat dilakukan dengan menaikkan pujian. Alasan ucapan syukur dan pujian adalah:
-          Allah yang membawa banyak orang kepada Kemuliaan. Untuk membawa manusia yang penuh dosa masuk kedalam kemuliaan yang sebenarnya telah dihilangkan, tanpa ditemukan kembali, maka Allah menyediakan bagi manusia seorang Juruselamat (Yes 53:12; Mrk 10:45)
-          Menyempurnakan Yesus melalui kematian-Nya, agar menjadi Juruselamat manusia.
-          Yesus yang meminpin mereka kepada keselamatan dengan penderitaan. Yesus adalah kepala dari persekutuan yang diselamatkan, yaitu mereka percaya kepada Kristus (Yoh 17:2).

B.                 Sebab Ia yang Menguduskan  dan  Mereka Yang Dikuduskan.
Dalam Ayat 11 dikatakan: sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan. Ia datang kedunia untuk menguduskan orang yang berdosa. Karena pada hakekatnya bahwa Yesus itu adalah Kudus sehingga hanya Dia yang mampu menguduskan manusia. Dalam (Kejadian 3): jelas dikatakan bahwa dari situlah awalnya manusia jatuh kedalam dosa. Dan pada saat itulah manusia mulai menderita karena manusia melakukan dosa. Oleh karena itu maka Allah memberikan kepada manusia Juru selamat yaitu Yesus Kristus agar semua yang berdosa akan dikuduskan oleh-Nya. Dalam ayat ini juga mengatakan bahwa mereka semua berasal dari satu, inilah sebabnya Dia tidak malu menyebut mereka saudara-Nya, bukan hanya sebatas saudara bahkan lebih dari itu.
Dalam kemanusiaan-Nya Yesus kesetaraan orang-orang yang percaya yakni yang telah dikuduskan dengan yang menguduskan. Yang dimana semuannya itu berasal dari satu, yaitu Allah Bapa yang di Sorga Khalik langit dan bumi. Hingga saat ini, semua pengikut Yesus pasti pernah mengalami berbagai hambatan, tantangan, dan rintangan yang sering sampai kepada penderitaan. Dalam hal inilah yesus mengingatkan semua anak-anak-Nya ketika menghadapi berbagai pergumulan tersebut datang dan dihadapi bersama-sama dengan Yesus, karena bersama Yesus pasti ada solusi. Orang yang tidak mampu memaknai penderitaan dalam kehidupannya termasusk kepada manusia yang hidup tanpa makna, hampa, gersang, merasa tidak memiliki tujuan hidup, bosan dan apatis. Sebagai orang yang telah diselamatkan melalui penderitaan Yesus, sebenarnya diberikan kemampuan kepada kita untuk memaknai hidup dalam penderitaan dengan hubungan yang dekat, akrab bahkan menyatu dengan Yesus, sehingga apapun yang terjadi bagi kita tidak pernah dihadapi sendiri tetapi selalu bersama-sama dengan Dia.
C.                Yesus memusnahkan Iblis
Karena mereka yang akan ditebus oleh Kristus adalah darah dan daging (maksudnya: manusia), Yesus juga harus menjadi darah dan daging. Karena hanya sebagai manusia yang sejati yang dapat memenuhi syarat untuk menyelamatkan umat manusia dari kuasa iblis. Kristus mati untuk menghancurkan kuasa iblis atas orang-orang percaya (bd. 1 Yoh 3:8) serta membebaskan mereka dari ketakutan akan kematian (Why 1:18) dan menjanjikan hidup kekal bersama Allah (Yoh 17:3). Oleh sebab itu, orang-orang yang Ia sebut anak itu adalah makhluk manusia yang dapat mati, maka Yesus sendiri menjadi sama dengan mereka dan hidup dalam keadaan manusia. Ia berbuat seperti itu, supaya dengan kematian-Nya Ia dapat menghancurkan iblis yang menguasai kematian.  
D.                Disamakan dengan manusia/ belas kasihan/ setia/ mendamaikan dosa seluruh             bangsa.
Ayat 16-18. Didalam Ayat ini yang menjadi pokok utama adalah Pelayanan Kristus selaku Imam Besar. Didalam jabatan ini kembali yang dilihat adalah keadaan Yesus sebagai manusia. Dia melayani dan memberikan pertolongan kepada manusia dengan cara disamakan kepada saudara-saudara-Nya. Hal ini dapat Ia lakukan sebagai saudara sulung dan pemimpin keselamatan mereka. Sifat menolong dalam fungsi sebagai Imam Besar adalah Belas kasihan (eleemon) dan setia (pistos). Terhadap manusia Kristus penuh belas kasihan, terhadap Allah Dia setia. Sesungguhnya, Kemurahan dan Kebenaran bersatu didalam diri-Nya. Kesetian-Nya tampak didalam teguh-Nya ketika mengalami pencobaan yang merupakan bagian dari penderitaan-Nya. Kini Dia dapat memberi pertolongan kepada semua orang yang dicobai, sebab Dia lebih dulu dicobai dan selaku kita manusia Dia mengetahui segala kebutuhan kita dan Dia adalah Allah yang mampu mendamaikan seluruh Bangsa (1 Yoh 2:2,  4:10).
                                                            Refleksi
            Yang menjadi Refleksi bagi kita adalah yang dimana penderitaan itu datangnya dari manusia, karena manusia lah penyebab penderitaan itu. Penderitaan ini muncul ketika Adam dan Hawa melanggar perintah dari Allah. Tetapi Allah itu maha kasih dan penyayang, sehingga Dia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Bahkan  Dia harus setara   dengan manusia, padahal Yesus adalah orang yang sempurna dan tidak bercela, tetapi demi Anak-Nya yang dia kasihi Dia mampu menjadi sama dengan manusia, karena manusia itu adalah darah dan daging, maka Yesus harus sama dengan dara dan daging (sama dengan manusia). dalam hal inilah yesus harus menderita dan harus menguduskan orang yang berdosa, oleh karena itu penderitaan yang kita alami pada saat ini awal dari keselamatan kita. Karena siapa yang tidak pernah mengalami penderitaan maka tidak hidup, dan tidak tau arah tujuan hidupnya. Maka dari itu kita harus mengatakan keapada penderitaan selamat datang didalam hidupku.